Apa itu Open Source?
Mungkin kamu sering mendengar kata open source. Terlebih lagi jika kamu adalah pengguna dari sistem operasi GNU/Linux, yang mana Linux sendiri adalah salah satu contoh aplikasi open source yang berjenis sistem operasi.
Tapi apakah kamu tahu apa itu open source sebenarnya? Mengapa disebut open source? Dan apa kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh aplikasi-aplikasi open source?
- Baca Juga : Fungsi Partisi SWAP di Linux
Pada dasarnya sebuah aplikasi dibuat dari serangkaian kode yang ditulis dengan bahasa pemograman tertentu dan dengan aturan-aturan tertentu, rangkaian kode-kode tersebutlah yang juga disebut dengan source code.
Source code (kode sumber) adalah bagian terpenting dalam sebuah program, yang menjadi nyawa bagi sebuah aplikasi. Dengan source code tersebutlah sebuah aplikasi melakukan tugasnya sesuai fungsinya dan melakukan manipulasi data. Source code biasanya disimpan dalam satu atau lebih berkas file, yang akan melalui proses kompilasi terlebih dahulu agar dapat di eksekusi oleh komputer.
Kemudian dari source code tersebut, istilah open source berasal. Berdasarkan source code, aplikasi digolongkan menjadi dua jenis yaitu closed source dan open source.
Open source atau dalam Bahasa Indonesia berarti kode sumber yang terbuka adalah sebuah istilah yang digunakan terhadap sebuah aplikasi yang mana source code dari aplikasi tersebut dapat dilihat dan diakses oleh siapapun.
Bukan hanya dapat dilihat, source code tersebut dapat dirubah, dimodifikasi, dikembangkan, diperbaiki dan dibagikan kembali oleh siapapun yang ingin melakukannya.
Dengan miliki akses ke source code tersebut, siapapun bisa mengubah aplikasi tersebut sesuai dengan keinginannya, seperti menambah atau menghapus bagian tertentu dari aplikasi tersebut atau memperbaiki bagian-bagian yang tidak berjalan dengan baik.
Contoh dari aplikasi open source ini adalah LibreOffice dan GIMP (GNU Image Manipulation Program).
Perbedaan Aplikasi Open Source Dengan Jenis Aplikasi Lain
Perbedaan Open Source Dengan Proprietary Software |
Sedangkan aplikasi closed source (kode sumber yang tertutup) berbeda dengan aplikasi open source. Source code dari aplikasi closed source hanya menjadi milik seorang programmer, sebuah tim, atau sebuah perusahaan yang membuat aplikasi tersebut.
Aplikasi closed source disebut juga dengan nama proprietary software (aplikasi hak milik tertentu). Contoh dari proprietary software ini adalah Adobe Photoshop dan Microsoft Office.
Untuk menggunakan proprietary software, biasanya ketika pertama kali menjalankan aplikasi tersebut, kamu diminta untuk menyetujui ketentuan-ketentuan dan syarat yang ditetapkan oleh pembuat aplikasi tersebut, seperti persyaratan bahwa kamu tidak akan melakukan apapun terhadap aplikasi tersebut tanpa sepengetahuan pemilik aplikasi dan sebagainya.
Aplikasi open source juga memiliki ketentuan-ketentuan dan syarat yang harus dipatuhi oleh para pengguna aplikasi open source. Tapi ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang dimiliki oleh aplikasi open source dan proprietary software sangat jauh berbeda dan cenderung berbanding terbalik.
Lisensi dan Kebijakan Aplikasi Open Source
Lisensi dan Kebijakan Aplikasi Open Source |
Lisensi open source berpengaruh baik kepada para pengguna dan para pengembang aplikasi (programmer). Open source mempengaruhi cara orang-orang dalam menggunakan software, kemudian para programmer pemula yang ingin belajar dapat belajar dari source code yang bisa diakses secara publik tersebut.
Secara umum, lisensi open source memberikan sebuah hak akses atau izin kepada pengguna untuk menggunakan aplikasi open source dengan tujuan dan keperluan apapun sesuai dengan yang mereka inginkan.
Sebuah lisensi open source atau dalam istilah lain juga bisa disebut dengan “copyleft licenses” menetapkan bahwa siapapun yang melakukan modifikasi terhadap sebuah aplikasi open source dan kemudian mendistribusikannya kembali, harus menyertakan source code dari aplikasi yang telah dimodifikasi tersebut.
Siapapun boleh mengubah, memodifikasi, memperbaiki dan mendistribusikan ulang sebuah aplikasi open source selama mereka juga mengizinkan orang lain melakukan hal yang sama terhadap aplikasi yang mereka modifikasi atau distribusikan ulang.
Jika dilihat dari desainnya, lisensi open source menawarkan sebuah cara kolaborasi yang berbeda antara para programmer dalam membuat dan mengembangkan sebuah aplikasi.
Ketika seseorang programmer membuat sebuah aplikasi dan menyertakan source code untuk diakses dan dirubah oleh siapapun, kemudian dari source code tersebut orang lain dapat mengembangkannya lagi dan memperbaiki bagian-bagian yang tidak bekerja dengan baik, kemudian mendistribusikannya beserta dengan source code sehingga bisa diakses dan diperbaiki lagi oleh orang lain, dan seterusnya, seterusnya.
Dengan cara tersebut secara tidak langsung para pengembang atau programmer tersebut sudah melakukan project kolaborasi atau melakukan penggabungan terhadapt project mereka untuk membangun sebuah aplikasi yang lebih baik.
Hal tersebut juga yang membuat sebuah aplikasi open source dapat berkembang dengan sangat cepat. Maka jangan heran jika Linux – sebagai salah satu aplikasi open source – berkembang dengan sangat cepat dan memiliki begitu banyak distribusi-distribusi saat ini.
Apakah Aplikasi Open Source Hanya Digunakan Programmer?
Penggunaan Open Source |
Bagi orang-orang yang awam, mungkin berpikir bahwa aplikasi open source hanya digunakan oleh kalangan orang-orang dalam bidang tertentu seperti programmer, developer dan sebagainya.
Namun kenyataannya tidak demikian. Aplikasi open source dan teknologi open source bukan hanya digunakan oleh orang-orang dalam kalangan programmer saja, open source digunakan oleh hampir semua kalangan – secara langsung atau tidak langsung – baik programmer atau bukan.
Siapa yang tidak menggunakan internet? Banyak hal dari teknologi yang membangun Internet menggunakan teknologi dan aplikasi open source, contohnya adalah Linux yang menjadi sistem operasi bagi kabanyakan server-server dari layanan internet yang kita gunakan saat ini, serta Apache yang menjadi aplikasi web server bagi banyak situs di internet.
Kita bisa menggunakan internet hari ini, salah satu alasannya adalah karena manfaat dari teknologi dan aplikasi open source.
Kelebihan-kelebihan Aplikasi Open Source
Kelebihan Aplikasi Open Source |
Selain gratis, open source memiliki kelebihannya sendiri yang menjadi alasan mengapa orang-orang lebih suka menggunakan aplikasi open source dibandingkan proprietary software.
Kelebihan-kelebihan tersebut seharusnya juga menjadi alasan bagi kamu menyukai dan menggunakan aplikasi-aplikasi open source. Kelebihan tersebut diantaranya adalah :
Kamu memiliki kontrol dan hak akses penuh terhadap aplikasi open source.
Salah satu kelebihan dan alasan utama mengapa orang lebih suka menggunakan aplikasi open source dibandingkan menggunakan proprietary software adalah karena mereka memiliki lebih banyak kontrol dan hak akses terhadap aplikasi yang mereka gunakan.
Dengan memiliki akses untuk melihat dan mengubah source code dari sebuah aplikasi, kamu bisa memeriksa source code tersebut untuk memastikan bahwa kamu tidak melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kamu lakukan dan kamu bisa mengubah bagian-bagian dari aplikasi tersebut yang tidak kamu suka atau tidak ingin kamu gunakan.
Kamu bisa belajar dari aplikasi open source
Salah satu alasan lainnya mengapa orang lebih menyukai menggunakan aplikasi open source dibandingkan menggunakan proprietary software adalah karena mereka bisa belajar dari aplikasi open source.
Karena source code dari sebuah aplikasi open source dapat dengan bebas untuk diakses, kamu bisa belajar dari source code tersebut bagaimana aplikasi tersebut bekerja dan bisa menjadi pedoman bagi kamu untuk membuat aplikasi yang lebih baik.
Kamu juga bisa membagikan kembali hasil modifikasi aplikasi open source yang kamu modifikasi beserta source codenya, sehingga kamu dapat mengundang tanggapan-tanggapan dan kritik-kritik dari orang lain yang bisa mengasah kemampuan kamu dan membuat kamu terhindar dari kesalahan yang sama di masa yang akan datang.
Open Source Lebih Aman dan Berkembang Sangat Cepat
Kelebihan lainnya dari aplikasi open source adalah aplikasi open source lebih aman dan aplikasi open source berkembang dengan sangat cepat. Karena memiliki source code yang bisa diakses oleh siapapun, sehingga memungkinkan siapapun bisa memperbaiki kesalahan jika menemukan titik kesalahan atau error.
Hal ini memungkinkan bug-bug yang ada pada aplikasi open source bisa ditambal atau diperbaiki segera tanpa harus meminta izin terlebih dahulu atau melaporkan dan menunggu perbaikan dari sang pengembang aplikasi tersebut. Sehingga aplikasi open source menjadi lebih aman.
Long Term Support atau Penggunaan Jangka Panjang
Programmer yang membuat sebuah aplikasi open source menyertakan source code dari aplikasi tersebut dan bisa diakses secara mudah oleh siapapun. Dengan begitu orang-orang yakin bahwa aplikasi tersebut tidak akan menghilang atau berhenti berkembang.
Bahkan jika programmer atau pengembang asli dari sebuah aplikasi open source berhenti mengembangkan aplikasi tersebut, aplikasi tersebut bisa terus dikembangkan oleh orang lain karena memiliki source code dari aplikasi tersebut.